Facebook... Sebuah situs sosial media yang sudah sangat terkenal didunia. Nyatanya separuh dari kehidupan manusia didunia telah menggunakan yang namanya facebook. Bukan hanya sekadar alat komunikasi bahkan sudah menjadi suatu kebutuhan bagi kehidupan seseorang. Tidak perlu dipungkiri lagi orang yang membaca artikel pastinya telah memiliki setidaknya satu akun facebook. Dan yang menulis artikel ini pun juga telah memiliki lebih dari satu akun facebook.
Entah bagaimana awalnya sehingga facebook begitu ramai digunakan oleh semua kalangan, mulai dari pelajar, pengusaha, pegawai, oraganisasi, pejabat sampai-sampai perusahaan besarpun menggunkan fasilitas facebook tersebut. Saya pun mulai mencari-cari apa sih yang membuat facebook begitu ramai digunakan....?.
Mungkin hanya sebuah fitur bernama "like" yang membuat penggunanya merasa senang. Yap.. ketika tulisan yang diposting kemudian mendapatkan sebuah like maka terseliplah sebuah kebanggaan dan kepuasan pada diri seseorang. Hanya kerena fitur yang bernama "like".
Apa sih pentingnya like bagi seseorang.? tuh.... pada dasarnya yang me-"like" belum tentu menyukainya dan yang di"like" tidak akan mendapatkan apa-apa secara materi. Saya pun juga bingung kenapa ada saja orang yang "mengemis" like. "tolong like ini ya....", "like this ya...." dan lain sebagainya.
Satu hal yang paling tidak saya sukai adalah postingan seperti "yang mengetik amiin semoga masuk surga" kemudian disediakan gambar-gambar sebagai pelengkapnya. "tolong like dan komen aamiin untuk membantu orang ini.", "Yang mengetikan amiin saya do'akan masuk surga" serta postingan- postingan yang sejenisnya.
Alasan saya tidak menyukai postingan semacam diatas karena pertama yang menentukan kita masuk surga bukanlah dengan mengetik amiin, kedua membantu orang bukan dengan sebuah like namun bisa mendoakan atau memberikan bantuan secara langsung. ketiga gambar yang diposting bisa saja diambil pada beberapa minggu sebelumnya atau beberapa bulan bahkan beberapa tahun sebelumnya. keempat jika menginginkan sesuatu kenapa tidak berdo'a saja sendiri atau minta do'akan kepada ibu atau ustad, pastinya akan lebih mudah terkabul.
Dari segi agama menurut saya perkataan seperti itu bukanlah yang yang baik. Kenapa..?. seandainya saya mengatakan "Yang mengetikan amiin saya do'akan masuk surga". Saya tidak apakah yang mengetikan "amiin" itu orangnya seiman dengan saya atau tidak. Sedangkan agama islam khususnya tidak membenarkan mendo'akan orang yang tidak seiman untuk masuk ke surga.
Kemudian ada satu hal lagi yang menurut saya sebagai suatu tindakan yang bodah yaitu ketika terdapat suatu postingan "like dan ketikan angka 1 kemudian lihat apa yang terjadi" sambil di suguhkan sebuah gambar yang aneh. Kalaupun saya saya mengetikan angka 1 pastilah tidak terjadi apa-apa.